Kasih ibu kepada beta tak terhingga
sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya, menyinari dunia
Lirik
lagu yang tidak asing lagi untuk kita, meskipun sangat singkat tetapi memiliki
penuh arti dan makna yang sangat mendalam.Yang dulu seringkali kita nyanyikan
bersama teman-teman putih-merah dibangku SD. Benar-benar tidak ada beban yang
dirasakan, tertawa bergembira bersama tanpa beban masalah, tidak seperti si
dewasa yang sekarang. Yang merasa di liputi dengan penuh masalah, masalah yang
rumit untuk dijabarkan, hingga tidak pernah lagi menyanyikan lagu nan indah
untuk ibu tercinta. Tidak ada kata yang mungkin dapat diucapkan sebagai
ungkapan terimkasih kita kepada ibu yang telah memperjuangkan seluruh hidup dan
matinya untuk anak-anaknya, hingga mereka beranjak dewasa. Salah satu
perwujudan dari penghargaan kepada
seluruh ibu di indonesia yaitu dengan diperingatinya “Hari Ibu Nasional” pada
tanggal 22 Desember. Setiap orang
tentu memiliki pandangan yang berbeda tentang hari ibu. Beberapa diantara kita
memaknai hari ibu dengan memberikan penghargaan kepada ibu dengan mengucapkan
selamat ataupun memberikan kado. Jika kita renungkan kembali, apakah dengan
sekedar ucapan ataupun kado yang diberikan setiap tahunnya cukup untuk membalas setiap kasih sayang yang mungkin
tidak mampu kita ukur besarnya. Seringkali kita melakukan kesalahan yang sampai
membuat hati ibu terluka, bahkan membuatnya menangis karena begitu beratnya
seorang ibu menghadapi kelakuan anaknya. Tetapi begitu besarnya hati seorang
ibu yang begitu mudah memaafkan kesalah-kesalahan anaknya yang mungkin
seringkali dilakukan. Lalu bagaimana dengan kita sebagai anak? Apakah kita
pernah befikir bagaimana sulitnya menjadi seorang ibu. Seringkali kita
membantah semua perkataan ibu yang sebenarnya adalah perkataan yang nantinya
akan menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga yang nantinya akan kita
sadari ketika ibu pergi meninggalkan kita, meninggalkan kita ketika Tuhan
merasa tugasnya didunia telah selesai.
Mungkin
hanyalah penyesalan yang ada ketika hari itu datang, ketika sang pencipta
benar-benar mengambil haknya kembali. Mungkin hanya tangisan yang ada pada
kita. Kita akan menyesali segala kesalahan yang dahulu seringkali kita lakukan.
Ibu tidak
akan pernah tega membuat anaknya besedih, dalam kondisi apapun ibu selalu
memberikan senyum terindahnya kepada kita. Ketika ibu mulai marah mungkin ibu
sudah terlalu lelah dengan kondisi yang memberatkan posisinya. Sadarkah kita
bahwa ibupun lelah, bahkan sangat lelah dari sekedar tugas-tugas yang kita
dapat dari kampus. Lantas apakah balasan yang sudah kita berikan? Masihkah kita
tega menyia-nyiakan waktu dengan kegiatan yang menyita waktu dan melupakan ibu
yang sedang bekerja keras demi membuat anaknya bahagia dan mampu memberikan
pendidikan yang lebih tinggi darinya. Allah SWT berfirman:”Dan kami perintahkan
kepada manusia(berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya: ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepadaku, dan kepada dua ibu bapakmu; hanya kepada-Ku
engkau akan kembali”. (QS.31:14-15). Maha besar Allah atas segala firmannya.
She is my super mama:*
aku sayang ibu,terkadang di saat aku memiliki sesuatu aku lupa membagi kan nya,maaf
BalasHapus