Pages

Senin, 09 Februari 2015

Malam itu ketika ibunda sakit

Malam itu, ketika sudah larut ibunda terbangun dari tidurnya. dan aku masih dalam keadaan setengah sadar bangun dari tidur. aku mengira kala itu ibunda hanya bangun untuk ke toilet karena ingin buang air kecil, seperti malam biasanya. aku kembali melanjutkan tidurku. Dan kembali seperti malam biasanya aku tidak bisa tidur sebelum ibunda kembali ke kamar.
Tak lama ibunda masuk kekamar dan merebahkan kembali tubuhnya disampingku. namun setelah itu ibunda tidak langsung kembali tidur, beliau terlihat memegang badannya sambil memijatnya pelan. Aku mencium bau balsam dari tubuh ibunda.Lalu aku bertanya, "apa yang ibu rasakan?ibu sakit.". agak lama lalu ibunda menjawab, "tidak nak. Hanya pegal saja dibahu."
Dari jawaban ibu, aku semakin yakin bahwa ini bukan sakit biasa. Aku mencoba membantu memijat bahu ibunda, namun beliau menolak dan memalingkan badannya. Saat itu suhu badan ibunda sangat dingin, dan itu membuat aku semakin gelisah tak menentu. Setiap kali aku melihat ibunda sakit, rasanya aku tak sanggup melewatinya. Namun aku tak memiliki daya apapun jua, aku hanya mampu berdoa kepada-Nya, karena ibundapun tak begitu memperlihatkan apa yang ia rasakan. meskipun begitu aku tau sakit yang bunda rasakan amatlah menyiksanya.
Setiap kali malam ini terjadi, aku selalu teringat kembali, kejadian 5tahun silam tepatnya 30 januari 2010, aku begitu merasakan kehancuran dalam hidup. aku merasa hidup ini telah berakhir. bagaimana tidak, orang yang aku amat cintai harus pergi meninggalkan aku, selamanya tanpa pesan apapun ketika beliau menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan kakakku dan aku. Betapa seperti hidup ini ikut terenggut melihat kenyataan bahwa kepala keluarga dirumah ini sudah tiada.
Ayah andai engkau tau betapa putri kecilmu menjadi rapuh dan hancur. Aku hanya bisa menyesali atas apa yang aku perbuat selama beliau ada. Setiap perkataan yang tidak ku hiraukan bahkan perintahnya yang sering ku abaikan. namun apalah daya ini, hanya mohon ampun kepada Allah Swt yang mampu aku lakukan. berharap rasa maaf dan penyesalan ini dapat tersampaikan pada Ayah yang sudah jauh disana, kerumah abadinya. karena tugasnya didunia telah selesai.